Oleh: Okta Adi Perwira
Setiap Negara
mempunyai simbol-simbol Negara dimana simbol tersebut merupakan tanda
keberadaan Negara yang merdeka dan mandiri. Termasuk Negara Indonesia yang
memiliki simbol garuda pancasila. Garuda pancasila merupakan wadah bagi sila
lima pancasila. Secara umum, pancasila sebagai ideologi bagi bangsa Indonesia tidak hanya
sekedar identitas dan simbol belaka. Namun, di dalamnya terdapat nilai-nilai
yang menjadi acuan dalam bernegara dan berbangsa.
Lambang ini dibuat
oleh tokoh Indonesia yaiu Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian
disempurnakan oleh Ir. Soekarno, dan kemudian diresmikan pertama kali pada sidang kabinet
republik Indonesia serikat pada tanggal 11 Februari 1950 sebagai lambang negara. Sampai saat ini
pancasila tetep digunakan dan tidak diubah sedikitpun sampai kapan pun
pancasila akan tetap menjadi dasar Negara yang tidak tergantikan karena
pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa indonesia dari sabang sampai
merauke, meliputi agama, suku juga.
Lambang
Negara Indonesia itu berbentuk Burung Garuda, yang kepalanya menoleh ke kanan,
perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher
Garuda, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi
tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.
Burung
Garuda merupakan raja dari segala burung, maka dari itu burung garuda dijadikan
sebagai lambang pancasila dimana garuda juga menjadi simbol Negara yang
adidaya, yang gagah dan berani mengusir penjajah yang menjajah Indonesia. Sebagai raja burung biasanya ditaati atau dipatuhi oleh semua
burung-burung yang lain. Negara Indonesia juga menginginkan kalau dirinya di
taati oleh Negara yang lain, seperti ditaati Negara Malaysia, Singapura,
Amerika, Inggris, Rusia, Arab Saudi dan lainnya.
Selain itu ada
juga ada cengkraman kaki burung garuda, dimana cengkraman itu simbol kekuatan.
Yang dicengkram adalah pita putih yang bertuliskan “bhineka tunggal ika” yang
artinya berbeda-beda tetap satu jua. Yang berbeda adalah suku, bangsa dan
bahasa, tapi Negara Indonesia mampu menyatukan yang berbeda-beda itu. Kemudia
warna kuning emas pada garuda pancasila merupakan simbol keagungan. Karena
Indonesia menjujung tinggi martabat yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang
menjaga adab dalam bersosial, saling menolong, taat beribadah, sopan, menyapa
jika bertemu, senyum kepada orang lain baik yang dikenal maupun yang tidak
dikenal, mempunyai rasa malu yang tinggi, gampang merasa, tidak tega jika
tetangganya sakit pasti dijenguk, tidak acuh tak acuh.
Selanjutnya jumlah bulu, dimana bulu itu memiliki jumlah yang pas,
sesuai dengan tanggal kemerdekaan Indonesia ( 17 Agustus 1945). Bulu pada sayap
berjumlah 17 helai, baik yang kiri maupun yang kanan sama-sama memiliki jumlah
17 helai melambangkan tangga 17. Kemudian bulu ekor terdapat 8 helai yang
merupakan symbol dari bulan Agustus. Selanjutnya bulu yang di bawah kalung
perisai yang menghubungkan dengan ekor terdapat bulu berjumlah 19 dan bulu pada
leher berjumlah 45 melambangkan tahun 1945. Angka-angka yang menunjuk tanggal
17 Agustus 1945 ini untuk mengingatkan warga Negara Indonesia akan sejarah
waktu merdekanya bangsa Indonesia.
Perisai, merupakan lambang perjuangan dan perlindungan, sebab
perisai sering dibawa ke medan perang
oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh. Begitu
juga Negara butuh pelindung dari serangan dari musuh Negara lain yang ingin
menjajah Indonesia. Tidak hanya berani menghadapi musuh tapi juga pintar dalam
melindungi diri dari serangan musuh. Keduanya saling melengkapi serangan dan
perlindungan. Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah
melambangkan garis khatulistiwa yang memang membelah kepulauan Indonesia.
Tepatnya di Kalimantan garis khatulistiwa itu melintang dan di sana juga
terdapat icon yang melambangkan garis khatulistiwa. Perisai yang merupakan
lambang perjuangan dan perlindungan ini terbagi atas lima bagian, yang
masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.
Setelah menjelaskan makna lambang-lambang pada lambang pancasila,
kini penulis akan menjelaskan tentang sila-sila yang terdapat dalam perisai.
Sila pertama disimbolkan dengan bintang, yakni ketuhanan yang maha esa. Simbol
bintang pada sila pertama merupakan gambaran dari cahaya, seperti cahaya
petunjuk dari Allah kepada setiap umat manusia. Sila kedua disimbolkan dengan
rantai, yakni yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol rantai
pada sila kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Maknanya bahwa bangsa
Indonesia saling terkait, saling bahu-membahu, dan saling membutuhkan. Gotong
royong membuat rumah, membuat jalan, membuat aliran sungai adalah contoh dari
makna tersebut. Sila ketiga disimbolkan dengan pohon beringin, yakni yang
berbunyi Persatuan Indonesia. Simbol pohon beringin pada sila ketiga merupakan
pohon besar yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang sebagi tempat berteduh
dari panas teriknya matahari. Pohon beringin dikorelasikan dengan bangsa
Indonesia, dimana semua rakyat Indonesia dapat berteduh di bawah “naungan”
Negara Indonesia. Sila keempat
disimbolkan dengan kepala banteng, yakni yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Simbol banteng pada
sila keempat merupakan hewan yang memiliki filosofis hewan sosial yang suka
berkumpul, sama seperti warga Negara Indonesia yang suka bermusyawarah,
berdiskusi untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang di hadapi. Sila kelima disimbolkan
dengan padi dan kapas, yakni yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Simbol padi dan kapas pada sila kelima merupakan gambaran pangan dan
sandang dimana untuk mewujudkan Negara yang adil maka kebutuhan pangan dan
sandang harus tercukupi supaya Negara makmur dan sejahtera.
keberadaan Pancasila tidak hanya sebagai Lambang Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang harus dihormati oleh seluruh anak bangsa,
lebih jauh juga menjadi totalitas dari makna dari ideologi serta cita-cita
besar bangsa Indonesia untuk menjadi masyarakat yang merdeka, adil, berdaulat
serta komitmen untuk melindungi segenap manusia yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Lambang Pancasila
tidak hanya berguna untuk mempersatukan rakyat, tetapi juga menunjukkan kepada
mereka tentang pentingnya membangun sebuah identitas kebangsaan bersama agar
tetap utuh dan tidak mudah dicerai beraikan.
Dengan demikian, Pancasila adalah cerminan dari
kebijaksanaan pada Founding Father bangsa untuk memberikan arah bagi
nasib bangsa Indonesia setelah berpuluh tahun berada di bawah penjajahan dan
penindasan bangsa lain. Dengan lambang Garuda Pancasila, seluruh cipta, karsa
dan karya tertuang di dalamnya. Setiap anak bangsa berkewajiban untuk
menjadikan Garuda Pancasila bukan hanya sebagai lambang negara, tetapi lebih
jauh berjuang dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-citanya yang luhur
sebagaimana terkandung di dalam butir-butir sila yang sudah dirumuskan secara
hati-hati dan penuh pengabdian oleh para pendiri bangsa.
Merajut kebangsaan Indonesia sejatinya harus dimulai
dengan memaknai Pancasila sebagai sebuah kesatuan nilai, titik berangkat
ideologis serta tujuan akhir dari perjuangan yang harus terus diupayakan,
karena Pancasila adalah amanat serta hasil dari tirakat yang penuh keikhlasan. Oleh
karena itu, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, secara terang dijelaskan
bahwa kemerdekaan Indonesia adalah anugerah Tuhan yang Mahakuasa, demikian pula
Pancasila adalah hasil dari segenap perjuangan dan tumpah darah yang ditujukan
untuk melindungi segenap manusia yang berada di garis kepulauan Untaian Zambrud
Khatulistiwa, Indonesia.
Komentar
Posting Komentar